Jumat, 12 Februari 2010

Aborsi, Hii Takut!!!

Aborsi, Hii Takut!!!



Habis pacaran terbitlah aborsi, kayaknya itulah ungkapan yang pas untuk ngegambarin ruwetnya dunia remaja. Problem satu ini, sudah lama meringseki remaja, tapi kali ini terungkap kembali. Apa sih aborsi? Apa sudah nggak ketulungan lagi jumlah bayi yang di aborsi? Apa benar gadis-gadis kita sudah banyak yang nggak virgin lagi? Trus gimana dong solusinya?

Di sudut ruang klinik bersalin di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Prita, bukan nama sebenarnya, tengah meratapi nasib sambil memukul-mukul perutnya. Dengan wajah murung, dara manis berusia 15 tahun itu duduk pasrah. Matanya menatap nanar tingkap langit ruangan klinik itu. Sudut matanya pun basah oleh air mata duka dan kesedihan. Dari sang kakak terungkap, Prita, murid kelas III SMP di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, sejak enam bulan belakangan akrab dengan Bimo (17 tahun), sebut saja demikian. Bimo adalah siswa SMU yang kebetulan satu gedung dengan sekolah Prita. Gadis itu itu kerap berpacaran di rumah sang pacar. Dampaknya, dia berbadan dua, alias wamil ehhhhh, maksudnya hamil. Lain lagi pengalaman Riri, juga bukan nama sebenarnya. Siswa kelas II sebuah SMU favorit di Jakarta Selatan itu mengaku terus terang."Saya lakukan ini (maksudnya aborsi) karena malu kepada orangtua dan lingkungan," katanya.

Demikian, polosnya teman-teman kita melakukan hal demikian, seakan tidak punya beban dosa sama sekali, justru pakai alasan malu atau gengsi kepada masyarakat atau lingkungan sekitarnya. Yah, itulah brur, kalo standar perbuatan masyarakat kita yang notabene mayoritas muslim, sudah kebolak-balik, kayak orang nggoreng nasi goreng, kalo nggak dibolak-balik gosong. Mengukur perbuatan dengan perasaan atau akal manusia, bukan dengan hukum Allah yang Agung yang telah diturunkan kepada rasul untuk disampaikan kepada manusia.

Tapi, udah pada tahu belum, apa aborsi itu? wah kayaknya kuper banget deh, kalo nggak tahu apa Aborsi itu. Aborsi adalah Pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram (Kapita Seleksi Kedokteran Edisi 3 hal 260), itu diantara definis aborsi, ada definisi yang lain yang mengatakan aborsi atau al-ijhadl dalam bahasa Arab artinya pengguguran janin dari rahim. Atau lebih lengkapnya Aborsi didefinisikan sebagai gugurnya janin sebelum dia menyempurnakan masa kehamilannya (Abdul Qadim Zallum, Problem Kontemporer dalam Pandangan Islam).

Dalam dunia kedokteran dikenal 3 macam aborsi, yaitu (1) Aborsi spontan /alamiah berlangsung tanpa tindakan apapun. Kebanyakan disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma, (2) Aborsi buatan/sengaja / Provocatus Criminalis adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan disadari oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter, bidan atau dukun beranak) (3) Aborsi terapeutik / Provocatus therapeuticum adalah pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasi medik. Sebagai contoh, calon ibu yang sedang hamil tetapi mempunyai penyakit darah tinggi menahun atau penyakit jantung yang parah yang dapat membahayakan baik calon ibu maupun janin yang dikandungnya.

Berdasarkan perkiraan Badan Kesehatan Dunia (WHO) di dunia sebanyak 15 persen dari kehamilan akan berakhir dengan keguguran (abortus spontan). Di Indonesia diperkirakan 15 sampai 20 di antara 100 kehamilan diakhiri dengan pengguguran secara sengaja (abortus provokatus). Sedangkan menurut perkiraan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) setiap tahun terjadi 750.000 sampai 1,5 juta aborsi di Indonesia, kata Ginekolog dan Konsultan Seks dr Boyke Dian Nugraha dalam seminar "Pendidikan Seks bagi Mahasiswa" di Universitas Nasional Jakarta, akhir bulan April 2001 lalu. Angka yang sama juga pernah dikemukakan Mantan Menteri Negera Pemberdayaan Perempuan, Khofifah Indar Parawansa. Berdasarkan angka ini jelas menunjukan besarnya aborsi di Indonesia. Namun, menurut Aborsi.net, BKKBN memperkirakan frekwensi Aborsi di Indonesia setiap tahun mencapai 2 juta kasus.

Terlepas dari banyaknya data yang disebutkan oleh masing-masing sumber diatas, yang jelas Aborsi telah menjadi problem serius negrinya wiro sableng ini, trend aborsi salah satunya tidak bisa dipisahkan dari seks bebas, terutama untuk mereka yang belum menikah. Di Jakarta dan berbagai kota besar lainnya amatlah menjanjikan berbagai kemudahan bagi para kaum mudanya atau kelompok gaul bebas. Diskotik, pusat perbelanjaan, pusat hiburan merupakan ajang pertemuan kaum muda. Kehidupan penuh gejolak ini, seringkali membuat kaum muda tertarik kepada perilaku seks bebas bahkan menyimpang. Dari sini lah banyak jalan menuju aborsi, tapi hasilnya satu ABORSI.

Pelaksanaan Aborsi

Dalam keranjang sampah klinik-klinik Abortus kita bisa melihat bermacam-macam potongan badan anak hasil kekejaman ini. Potongan-potongan tubuh itu sebagian masih mudah dikenal (misalnya tangan, kaki dll) dan banyak lagi yang sudah tidak dikenal, hancur, terobek-robek. Juga tidak jarang tampak bola mat? yang masih menggantung keluar dan rongga mata, otak yang tercecer, kepalanya remuk tidak beraturan, sebab setiap kali dengan "buta" tang abortus itu masuk menusuk dan merobek-robek sekenanya.

Kalau seorang, mau melihat korban abortus ini, pasti banyak ceritanya. Lebih-lebih kalau si ibu yang kejam itu bisa melihat sendiri bagaimana anaknya dirobek-robek tanpa ampun dan belas kasihan. Waduh, kejam bener dikau, friend, tapi dari gambaran ngerinya melihat calon bayi yang diaborsi, sebenarnya pelaksanaan aborsi itu sendiri dilakukan dengan cara:

(1). Abortus untuk kehamilan sampai 12 minggu biasanya dilakukan dengan Menstrual Regulation yaitu dengan penyedotan (semacam alat penghisap debu yang biasa, tetapi 2 kali lebih kuat) (2) Pada janin yang lebih besar (sampai 16 minggu) dengan cara Dilatasi & Curetage (3) Sampai 24 minggu, di sini bayi sudah besar sekali, sebab itu biasanya harus dibunuh lebih dahulu dengan meracuni dia. Misalnya dengan cairan garam yang pekat seperti Saline. Dengan jarum khusus, obat itu langsung disuntikkan ke dalam rahim, ke dalam air ketuban, sehingga anaknya keracunan, kulitnya terbakar, lalu mati. (4) Di atas 28 minggu biasanya dilakukan dengan suntikan Prostaglandin sehingga terjadi proses kelahiran buatan dan anak itu dipaksakan untuk keluar dari tempat pemeliharaan dan perlindungannya. (5) Juga dipakai cara operasi Sesaria seperti pada kehamilan yang biasa. Hanya untuk mendapatkan uang para dokter atau dukun beranak yang tidak manusiawi itu, rela membunuh jabang bayi, yang berdosa sebenarnya adalah orang tua mereka tapi mengapa harus si jabang bayi yang jadi korban? Mengapa? Mengapa. Eeeee… awas jangan nangis, lho!

Menurut hukum-hukum yang berlaku di Indonesia, aborsi atau pengguguran janin termasuk kejahatan, yang dikenal dengan istilah "Abortus Provocatus Criminalis" Yang menerima hukuman adalah Ibu yang melakukan aborsi, Dokter atau bidan atau dukun yang membantu melakukan aborsi dan Orang-orang yang mendukung terlaksananya aborsi. Klinik Aborsi melakukan aborsi dengan tarif mulai dari Rp 350.000 sampai Rp 2 juta, tergantung usia kehamilan. Makin tua usia kandungan, makin mahal biayanya.

Kondom, itukah solusinya? No Way

Pengalaman dalam praktek pun membuktikan bahwa sangatlah sulit untuk mentobatkan mereka yang sudah terlanjur HSE (Hubungan Seks Extra-marital) termasuk orang-orang yang berhubungan seks sebelum menikah, perkerja seks, dan sebagainya. Sebagian terbesar dari mereka tidak akan berhenti melakukan HSE walaupun sudah diberi nasihat agama. Bahkan di antara para pelaku banyak yang tetap setia melaksanakan keyakinan agamanya masing-masing sementara terus saja melakukan HSE. Jika pencegahan penyakit kelamin (termasuk AIDS), kehamilan yang tidak dikehendaki (yang menyebabkan aborsi) tidak dapat dilaksanakan melalui agama, bertentangan dengan norma agama, maka satu-satunya cara adalah dengan melaksanakan seks yang aman, salah satunya dibeirkan Kondom.

Melindungi diri dari kehamilan dan penyakit kelamin dengan memakai kondom? Mana bisa friend, ente mencegah AIDS atau aborsi dengan sex education berupa pembagian kondom secara gratis, Itu mah, racun bukan solusi. Kalo yang namanya, solusi bisa menyelesaikan masalah, ini malah menambah masalah. Lho kok bisa? Iya, coba lihat, apa berhenti kasus kematian karena AIDS atau apa sudah tidak ada lagi orang yang aborsi karena dikasih solusi berupa kondom? Kondom sudah identik dengan perselingkuhan dan pelacuran. Jadi menganjurkan pemakaian kondom sama halnya dengan menganjurkan perselingkuhan dan pelacuran. Solusi, macam apa ini, yang justru menyulitkan penurunan angka aborsi dan AIDS. Ya, kita tahu kondom itu adalah benda netral yang sama dengan pistol atau pisau. Benda-benda itu dapat dipakai untuk kejahatan maupun kebaikan., tapi apa kondom itu bisa menghamili sendiri para wanita yang bukan isteri syah seseorang? apa kondom itu bisa menulari sendiri, korban AIDS, tentu tidak khan? Nah, makanya yang harus diselesaikan adalah orangnya yang menggunakan kondom atau yang melakukan aborsi tadi, friend.

Gaul Bebas Problem akarnya, Islam Solusinya

Menurut Dra Hj Khofifah Indar Parawansa, kasus aborsi di Indonesia saat ini jumlahnya cenderung meningkat, tapi peningkatannya bukan karena pemerkosaan melainkan akibat "free sex" (seks bebas). Menurutnya, "Angka aborsi saat ini mencapai 2,3 juta dan setiap tahun ada trend meningkat. Tetapi peningkatannya bukan karena pemerkosaan melainkan karena suka sama suka atau free sex. Bahkan, di Surabaya ada sekitar enam dari sepuluh gadis yang sudah tak perawan lagi," katanya. Yang menarik, tambahnya, kejahatan seksual serupa kini banyak juga dialami anak-anak berusia 8-13 tahun. Tokoh muda NU dan Ketua umum PP Muslimat NU ini mencontohkan, jumlah Pekerja Seks Komersial (PSK) di Pulau Karimun yang umumnya remaja meningkat 12 persen sejak dua tahun terakhir atau sejak Indonesia mengalami krisis ekonomi.

Menurut, dr Boyke, 6 hingga 20 persen siswa SMA dan mahasiswa di Jakarta pernah melakukan hubungan seks pranikah. Lebih mengejutkan lagi, 35 persen mahasiswa Fakultas Kedokteran Swasta menyetujui hubungan seks pranikah dilakukan. Survei terhadap pelajar SMU di Jakarta dan Surabaya menyebutkan, terjadi peningkatan persentase seks pranikah dari 1997-1999. Sembilan persen remaja putra dan satu persen putri di Jakarta melakukan seksual aktif pada 1997. Angka itu meningkat menjadi 23 persen (remaja putra) dan empat persen (remaja putri) pada 1999.

Studi yang sama juga menemukan, sebagian besar pelajar SMU di Jakarta, Surabaya, dan Manado, berhubungan seks pertama kali pada usia 15-19, baik pada pelajar pria maupun putri. Padahal, makin muda mereka melakukan seksual aktif dan makin sering mereka bertukar pasangan seks, makin tinggi pula risiko tertular PSM dan melakukan aborsi.

So, tidak bisa dipungkiri dan tidak bisa disembunyikan, bahwa free seks atau ajang gaul bebas-lah asal muasalnya aborsi. Jadi kalo mau menyelesaikan masalah aborsi, harus dimulai dari gaul bebas tersebut. Pemerintah harus tegas dengan aturanya, masyarakat harus mengecam setiap tindakan gaul bebas, dan individu muslim harus benar-benar takwa (haqo tuko tihi), yang punya standar atau mengukur gaul bebas adalah tidak boleh dalam pandangan takwanya. Dengan begitu, sudah pasti itulah solusi jitu memangkas deretan angka aborsi yang tiap tahun kian bertambah. Lalu bagaimana dengan yang sudah terjadi aborsi?.

Seperti disebutkan diatas tadi, bahwa yang diharamkan dalam Islam adalah abortus provocatus criminal. Jika abortus terjadi setelah peniupan ruh (120 hari), maka dalam hal ini seluruh fuqaha (ahli fikih) telah sepakat mengenai keharamannya. Dan merupakan suatu tindakan kriminal yang mewajibkan diyat (tebusan), yaitu satu ghurrah (seorang budak laki-laki atau perempuan), yang nilainya sama dengan sepersepuluh diyat manusia sempurna (10 ekor onta, karena diyat manusia sempurna= 100 ekor unta).

Jadi pengguguran janin yang setelah ditiupkannya ruh ke dalamnya, adalah haram. Sedangkan pengguguran janin sebelum ditiupkannya ruh, dalam hal ini para fuqaha telah berbeda pendapat. Diantaranya ada yang membolehkan, dan ada pula yang melarang. Mazhab Syafii menyatakan, kehidupan terjadi setelah pertemuan ovum dan sperma, sementara itu Mazhab Maliki dan Hambali menyatakan, kehidupan baru terjadi setelah ditiupkan roh, yakni antara 100-120 hari setelah pertemuan ovum dan sperma.

Sedang, yang kami kemukakan disini pendapat dari Syekh Abdul Qadim Zallum, yang menyatakan jika aborsi dilakukan setelah 40 hari, atau 42 hari dari usia kehamilan dan pada saat permulaan pembentukan janin, maka hukumnya haram, karena pada saat itu telah ditiupkan ruh pada janin atau janin sudah pada keadaan pembentukan organ, seperti tangan, kaki, mata, kuku dan lain-lain, sehingga membunuhnya sama dengan membunuh manusia, dan hukumannya adalah membayar diyat. Pendapat ini didasarkan pada dalil "Rasulullah SAW, memberi keputusan dalam masalah janin dari seorang perempuan Bani Lihyan yang gugur dalam keadaan mati, dengan satu ghurah, yaitu seorang budah laki-laki atau perempuan …." (HR. Imam Bukhori dan Muslim, dari Abu Hurairah ra).

Dan Juga juga Sabda Rasul SAW, yang artinya : "Jika nutfah (gumpalan darah) telah lewat empat puluh dua malam, maka Allah mengutus seorang malaikat kepadanya, lalu dia membentuk nutfah tersebut; dia membuat pendengarannya, pengelihatannya, kulitnya, dan tulang belakangnya. Lalu malaikat bertanya kepada Allah "Ya, Tuhanku, apakah dia (akan Engkau tetapkan) menjadi laki-laki atau perempuan?" Maka Allah kemudian memberi keputusan…" (HR. Imam Muslim dari Ibnu Mas'ud). Dalam riwayat lain disebutkan "(Jika nutfah) telah lewat) empat puluh malam ……"

Sehingga, pembunuhan atau aborsi sebelum masa empat puluh hari, dihukumi jaiz atau boleh, sebab pada usia ini, janin belum ditiupkan ruh dan belum berbentuk manusia, sehingga mengaborsinya dihukumi sama dengan melakukan azl, yaitu boleh saja. Tentang azl sendiri, dahulu para sahabat pada masa Nabi SAW telah melakukan azl ketika mereka tidak menghendaki kehamilan isterinya/ budak perempuannya. Namun meskipun Rasulullah mengetahui hal itu, beliau tidak pernah melarang, diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah RA: "Dahulu kami melakukan azl pada masa Rasulullah, sementara Al-Qur'an masih turun" (HR. Bukhari-Muslim)

Khatimah

Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 menyebutkan, aborsi berkontribusi 11,1 persen terhadap angka kematian ibu di Indonesia-angka kematian ibu di Indonesia merupakan satu dari yang tertinggi di Asia, atau lebih 300 per 100.000 kelahiran hidup. Setidaknya ada faktor-faktor yang perlu mendapat perhatian, ketika kita ingin mentutaskan masalah aborsi ini, antara lain :

Pergaulan bebas: perilaku free sex dan free love yang menjadi pola gaya hidup para ABG dan muda-mudi kita.

Perselingkuhan: penyelewengan suami atau istri dengan WIL atau PIL dengan berbagai macam alasan pembenaran.

Kejahatan seksual: meningkatnya pemerkosaan dan pelecehan seksual itu memberikan andil terhadap besarnya angka aborsi saat ini.

Hamba uang dan nafsu: pelacuran dewasa maupun anak-anak, petualang seks, tekanan ekonomi, cinta akan uang dan kesenangan mengumbar kehidupan amoralitas.

Judi, miras dan obat bius: merupakan dunia kehidupan lain bagi kebanyakan pelaku aborsi.

Abuse: banyak juga bayi-bayi yang gagal diaborsi akhirnya hidup tidak selayaknya, tertolak, tertekan dan tersiksa oleh kejahatan orang tuanya.

Apapun alasan aborsi provocatus criminal, tidak dibenarkan oleh Islam, dan jelas hukumnya adalah haram. Bukan apa-apa sih? Friend, kalo kamu mengaku muslim dan masih aktif ngelakuin pacaran atau gaul bebas, itu harus ditinggalin, mumpung semuanya belum terlanjur basah. Bukan berarti, sekalian terlanjur basah mandi sekalian, bukan itu, itu bukan solusinya. Solusinya, kembali pahami bahwa Islam adalah aturan paripurna yang bisa menyelesaikan problematika manusia. Untuk bisa meyakini, Islam sebagai aturan yang bisa menyelesaikan masalah hidup kita, diperlukan sebuah kajian yang bisa merubah pemikiran kita, dari yang berpikir bahwa Islam, hanya sekedar ritual, kepada Islam yang syamilan dan kamilan. Bagaimana caranya? Tanya kepada Islamuda, pasti tahu jawabannya, Okey? Wallahu 'alam bisshowab

Publikasi: Redaksi (03-11-2001) Sumber: ISLAMUDA

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Silahkan dibaca baca untuk menambah pengalaman
RECOMENDED SELLER

silahkan mampir

http://armandgastrul.blogspot.co.id/2017/05/pengalaman-menggunakan-gastrul-dan.html

untuk sekedar konsultasi dan tanya tanya silahkan
invit pin BBM D7BF8C4B

Anonim mengatakan...

Silahkan dibaca baca untuk menambah pengalaman
RECOMENDED SELLER

silahkan mampir

http://armandgastrul.blogspot.co.id/2017/05/pengalaman-menggunakan-gastrul-dan.html

untuk sekedar konsultasi dan tanya tanya silahkan
invit pin BBM D7BF8C4B